“Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu ber-untung.” (QS. Aljumu’ah : 10)
Agama Islam mengajarkan umatnya untuk tidak menjadi pemalas atau
hanya ber-pangku tangan tanpa usaha dan kerja keras. Ayat di atas dapat
dipahami, bahwa setelah kita menunaikan ibadah sholat, maka kita
di-anjurkan untuk berusaha mencari rezeki halal yang telah disebarkan
oleh Allah di muka bumi ini. Secara sederhana, ayat ini menunjuk-kan
agar kita bisa melakukan keseimbang-an antara kehidupan duniawi dan
ukhrawi.
Pintu rezeki bisa kita buka melalui diri sendiri, keluarga, orang
lain dan dalam berusaha. Banyak jalan menuju Roma. Begitulah ungkapan
yang tepat untuk menggambarkan betapa luasnya metode untuk menggapai
rezeki. Rezeki artinya pemberian dari Allah kepada makhluk-Nya untuk
memenuhi kebu-tuhannya. Bentuk pemberian ini bisa berupa materi (uang)
dan ada yang berupa non-materi, seperti ilmu, sifat-sifat baik, jodoh,
berkah, kelapangan hidup dan lain sebagai-nya. Rezeki terbagi dua, yakni
halal dan ha-ram. Dikatakan haram, kalau cara memper-olehnya haram atau
bendanya diharamkan. Jadi, orang yang mencari rezeki dengan cara-cara
yang haram otomatis hasilnya menjadi haram.
Langkah-langkah membuka pintu rezeki merupakan jalan kita mendekati
Allah untuk meminta dipenuhinya kebutuhan-kebutuhan kita. Tujuannya
untuk memperoleh ridha Allah. Dengan keridhaan-Nya, kita mengharap-kan
Allah memberikan rezeki-Nyalewat jalan yang kita tcnipuh. Jadi,
langkah-langkah yang kitalakukan bukan untuk mengejar rezeki itu sendiri
sebagai lujuan pokok. Oleh karena itu, walaupun pintu sudah kita
lewati, belumtentu di pintu tersebut Allah memberikan rezeki-Nya. Ada
kemungkinan mclului pintu lain
56
yang menjadi rezeki kita. Tugas kita hanya berusaha dan bekerja
keras, dan Allah-lah yang berhak menentukannya. Berikut ini be-berapa
langkah yang harus ditempuh sese-orang untuk membuka pintu rezeki halal.
Bertawakkal
Tawakkal adalah sikap pasrah kepada ke-tentuan Allah setelah
melakukan usaha keras atau sungguh-sungguh dengan segala cara yang
halal. Bila kita mengalami rintangan dan kesulitan untuk memperoleh
rezeki sehingga hidup kita melarat, hendaklah kita melakukan introspeksi
apakah kita memiliki jiwa dan se-mangat yang tangguh ataukah kita
menem-puh hidup dengan keraguan dan kemalasan? Kalau memang faktor
terakhir yang sering menghinggapi, buang sifat buruk itu dan te-tapkan
dalam hati sejak dini dengan sifat serta sikap tawakkal, niscaya kita
akan menemukan peluang dan jalan terbukanya pintu rezeki serta
kelapangan hidup.
Berakhlak Baik
Dari Rafi’ bin Makits ra., ia berkata, Nabi SAW bersabda: “Akhlakyang baik memberi berkah dan akhlak yang buruk membuat celaka.” (HR. Abu Dawud)
Akhlak baik adalah sifat, sikap dan ting-kah laku yang baik terhadap
sesama, baik is-tri, suami, anak, orang tua, maupun kerabat dekat. Orang
yang berakhlak baik akan me-ngundang simpati orang untuk bergaul
de-ngannya. Sebaliknya, akhlak yang buruk membuat masyarakat menjauhinya
untuk bergaul, karena akan menimbulkan madharat. Adanya banyak orang
yang bersikap baik, tentunya memberikan peluang yang sangat besar
kepadanya untuk memperoleh kemu-dahan berhubungan dengan orang lain,
sehingga pintu rezeki terbuka luas untuknya. Banyak Membaca Al Quran di
Rumah Nabi SAW bersabda, Allah berfirman, “Barang siapa yang lebih sibuk
membaca al-Quran dan dzikir daripada meminta-minta kepada-Ku, niscaya
akan Aku beri lebih baik
daripada yang Aku berikan kepada mereka yang meminta-minta.” (HR. AdDarimi)
Bila kita kesulitan memperoleh rezeki dan karunia Allah dalam usaha
sehari-hari, coba-lah rajin membaca al-Quran pada waktu kita di rumah.
Kita dapat menyisihkan waktu antara 15-30 menit setiap hari untuk
membaca al-Quran, misalnya setelah shalat maghrib (setelah
beraktivitas) maupun setelah shalat su-buh (sebelum menjalankan
aktivitas).
Memperbanyak Dzikir
Orang yang lebih banyak berdzikir atau mengingat Allah daripada
meminta sesuatu kepada Allah akan mendapatkan jaminan memperoleh karunia
Allah lebih baik daripada orang yang berdo’a kepada Allah sekedar
untuk meminta-minta. Dzikir dapat kita lakukan dengan berbagai banyak
bentuk sesuai dengan ajaran Allah dan Rasul-Nya, antara lain selalu
mengingat ajaran-Nya yang berisi larangan maupun perintah untuk
dikerjakan secara sungguh-sungguh, membaca bacaan-bacaan tertentu yang
diajarkan oleh Rasu-lullah SAW, seperti dzikir pagi hari maupun malam
hari dan lain sebagainya.
Berdo’a Pada Malam Hari
Bangun pada sepertiga malam terakhir untuk berdo’a akan memiliki
keistimewaan tersendiri. Karena, saat tersebut benar-benar merupakan
waktu yang paling banyak peluang turunnya rahniat dan karunia Allah bagi
orang yang meminlanya. Insya Allah, dengan upaya scmai/am ini, Allah
akan memberikan kemudahan dan kelapanngan bagi kita untuk memhukakan
pintu ujjar inempeioleh rezeki yang banyak.
Menikah
Seseorang yang mau menikah akan terbuka lebar pintu rezeki baginya
dan rnudah mendapalkan harta. Pernikahan yang men-dapat jaminan ini
adalah pernikahan yang di-lakukan dalam rangka memenuhi ketentuan, Allah
dan mengikuti sunnah Rasulullah. Oleh karena itu, kita tidak boleh
ragu-ragu dan khawatir untuk menikah karena dibayangi rasa takut sulit
mencari rezeki. Sebaliknya, kita harus memiliki keyakinan penuh bahwa
dengan menikah, Allah akan menjamin pintu rezeki terbuka lebar.
Memperoleh rezeki yang halal jelas akan memberikan nilai tambah.
Artinya, biar pun kelihatannya sedikit, namun dapat dirasakan dalam
waktu yang lama (berkah) dan dibelan-jakan pada hal-hal yang manfaat.
Adapun rezeki yang haram, walaupun secara lahiriah banyak, tidak akan
membawa kebaikan sedikit pun bagi yang memperolehnya, bah-kan akan
merusak kebaikan, ketenangan dan ketentraman hidup. (Lukman H).
Sumber : Hidayah, Edisi Mei 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar