Minggu, 08 April 2012

Kapan Doa Dikabulkan?

Ketika Anda mengajukan permintaan kepada Tuhan, seringkali kita dibayangi pertanyaan kapan doa itu dikabulkan?
Ini wajar dan manusiawi, serta banyak sekali terjadi.
Jadi tujuan pelajaran ini adalah untuk menenangkan mereka yang selalu bertanya-tanya, "Kapan doa-ku dikabulkan?" tersebut.
Ketika Anda meminta kepada-Nya, meminta apapun, bisa jadi Anda memang akan diminta untuk menunggu.
Ini merupakan satu ketetapan Tuhan, bahwa DIA-lah yang memiliki hak sepenuhnya untuk memutuskan KAPAN-nya keinginan Anda tersebut terkabul.
Ini yang disebut dalam bahasa Inggris sebagai konsep the DIVINE TIMING, atau Konsep Waktu Illahi (Istilah "Waktu Illahi" ini rekaan saya sendiri, karena tidak tahu istilah Bahasa Indonesia yang lebih tepat untuk konsep ini.
Jadi kalau di antara pembaca ada yang tahu, boleh memberikan masukannya.) 
Yang jelas, inti DIVINE TIMING adalah bahwa ketika kita meminta, walaupun sudah pasti dikabulkannya, tetapi KAPAN waktunya keinginan, permintaan atau doa kita tersebut terwujud/dikabulkan adalah misteri dan hak TUHAN sepenuhnya untuk menentukan.

Divine Timing lebih luas lagi juga berarti bahwa segala sesuatu ciptaan Tuhan di alam raya ini secara kodrati sudah memiliki ketetapan waktu masing-masing.
Kapan suatu makhluk lahir, kapan ia mati, kapan ia dewasa, berapa lama hidupnya, dan sebagainya, semua sudah ditetapkan waktunya oleh Yang Maha Kuasa.


Mengajukan Permintaan Anda
kepada Tuhan = Menanam
Satu ilustrasi untuk menjelaskan konsep Divine Timing dalam hubungannya dengan meminta ini saya ambilkan dari buku "I'm Rich Beyond My Wildest Dreams. I am. I am. I am."-nya Tom Pauley.
Meminta, berdoa atau mengajukan daftar keinginan kita, ibaratnya seperti menanam sebutir benih tanaman di tanah. Menyirami dan memupuknya dengan baik.




menanam

Kapan akan tumbuh
= Divine Timing
Divine timing-lah yang akan menentukan kapan benih itu akan tumbuh. Kita tahu bibitnya akan tumbuh, karena berasal dari kualitas yang baik (Permintaan kita yang baik-baik saja, kan?) Cuma, kita tidak tahu kapan.
Dan kita sama sekali tidak perlu mengorek-ngorek tanahnya dari waktu ke waktu hanya untuk mengecek kapan tanamannya akan tumbuh.
Kita jalani hidup seperti biasa, dengan penuh keyakinan bahwa suatu hari, tidak lama lagi, taman bunga akan segera dipenuhi bunga indah yang bibitnya kita tanam tadi.
tumbuh
tanda kebesaran Tuhan ada di alam
Bunga indah itu telah tumbuh
(image copyrighted by:
www.lawofattractionecards.com)
 
Dua implikasi dari konsep Divine Timing di atas harus menjadi pertimbangan kita dalam membuat permintaan dan menyikapi terkabulnya permintaan tersebut.
Sebagai contoh, misalnya, kita tidak bisa meminta kepada Tuhan bahwa bayi di kandungan kita lahir pada waktu-waktu tertentu. Atau berjenis kelamin tertentu, atau nantinya hidup sampai umur berapa, dsb. Tidak.
Bukan hak kita memutuskan hal-hal ini dan bukan hak kita untuk mengubah ketentuan Waktu Illahi.
Anda boleh mencoba memintanya, silahkan saja coba. Tetapi ketika bayi tadi lahir di luar waktu yang Anda minta tadi, Anda jangan kecewa.
Begitu juga kapan kita mati, kapan kita menopause, kapan kita baligh dan sebagainya.
Sekali lagi, boleh Anda coba meminta waktu tertentu untuk ini. Tetapi apakah permintaan tadi akan terkabul sesuai permintaan Anda? Hanya Allah yang memutuskan.
Semua permintaan kita, baik yang besar maupun yang kecil, juga terikat konsep ini sehingga kita dalam meminta tidaklah boleh menentukan batas waktu. Apalagi kalau kemudian kita jadi kecewa bila batas waktu yang sudah kita tentukan terlewati.
Sesungguhnya, semua doa Anda pasti terkabul, dalam waktu yang sudah ditentukan sesuai ketetapan Allah.


Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agar disegerakan datang-nya. Maha Suci Allah...
~ Q ur'an, Surat An Nahl: 1 ~


Goal Setting, Target, Deadline?

Kalau Anda pernah mempelajari dan mencoba sistem goal setting, seperti yang diajarkan, salah satunya oleh, Napoleon Hill , misalnya, (dalam bukunya Think and Grow Rich) beserta pakar personal development & prosperity pengikutnya, Anda akan diajarkan bahwa untuk mencapai kesuksesan dan kekayaan, Anda harus menetapkan suatu tujuan (GOAL atau TARGET) kemudian menulis tanggal atau ancar-ancar waktu (DEADLINE) kapan target tersebut harus tercapai.
Para pembaca yang beriman, mungkin sistem goal setting ini ampuh kalau Anda ingin mengejar sendiri segala sesuatunya.
Tapi, kalau memang Anda ingin mengejar sendiri segala sesuatunya, berarti semua yang sudah saya ajarkan di sini menjadi tidak relevan lagi kan?
Bila kita percaya bahwa semua usaha kita ada di bawah kuasa Sang Pencipta, berarti kita tidak boleh dan memang TIDAK PERLU menentukan target waktu terhadap segala sesuatu yang kita minta.
Seperti contoh saya di bawah ini, ada kalanya Tuhan memberikan yang kita minta secara SEKETIKA, sesungguhnya itu mudah bagi-Nya.
Bisa jadi juga kita disuruh menunggu, karena memang belum waktunya UNTUK ANDA menerimanya.
Divine Timing tidak berhubungan dengan kemampuan Tuhan menciptakan apa yang Anda minta saat ini juga. Tidak.

Divine Timing lebih berhubungan dengan kesiapan Anda menerima permintaan Anda itu sendiri.

Bisa jadi Anda harus berkembang dahulu, mengalami suatu proses pembelajaran tertentu sebelum memiliki kemampuan menerima apa yang Anda minta tadi.
Contoh klasik permintaan yang seperti ini adalah permintaan kita akan jodoh, pasangan hidup atau "our soul mate". Kita tidak akan pernah tahu kapan jodoh kita akan dikirim dan karenanya tidak akan pernah bisa menentukan atau memaksakan satu rentang waktu tertentu.
Berikut contoh pengalaman yang mungkin bisa Anda ambil hikmahnya.
Satu ketika saya mendapatkan yang saya minta nyaris seketika itu juga. Sementara satu lagi adalah permintaan yang sampai sekarang ini masih juga saya tunggu.
Saya pernah harus mendadak pergi dinas keluar kota, padahal saat itu saya tidak punya pembantu yang menginap. Pembantu yang pulang pergi, semula setuju untuk lembur dua hari dua malam, tidur di rumah saya untuk menjaga anak-anak. Tapi mendadak dia kena diare dan tidak mungkin kerja.
Sehari sebelum keberangkatan, saya panik mencari pembantu ke sana ke mari. Semua agen sudah saya telpon. Mereka semua sedang tidak ada stok pembantu. Nyaris menangis saya, bingung mencari jalan keluar. Sampai saya ingat bahwa saya punya PELINDUNG dan PENJAGA yang lebih baik dari apapun juga. Kenapa saya tidak meminta langsung kepada-NYA?
Lalu segera saya ambil buku doa saya, dan saya tuliskan:


  1. Aku mempunyai pembantu menginap yang baik, jujur dan bisa diandalkan.
  2. Pembantu tersebut dikirim Tuhan tepat waktu, pada saat paling aku perlukan.
  3. Aku mendapatkan solusi terbaik dari masalahku dengan pembantu ini.
  4. Aku dan anak-anakku selalu dalam perlindungan Allah SWT.

Setelah itu saya taruh pena dan tarik napas panjang, ikhlas akan apapun yang menjadi ketetapan-Nya, karena saya tahu, dengan telah membeberkan permintaan saya tersebut, saya hanya tinggal menunggu kapan dikabulkannya.
Tuhan sudah pasti akan mengirimkan orang yang tepat untuk menjaga anak-anak saya selama saya harus pergi ke luar pulau tersebut.
Hanya lima menit sesudah itu, Hp saya berbunyi. Seorang eks-tetangga yang sudah pindah ke Padang beberapa tahun sebelumnya, dan sekarang sedang ada urusan mendadak di Bintaro, membutuhkan tempat menginap beberapa hari, kalau saya tidak keberatan.
Dia datang bersama putrinya, tapi tempat dia semula akan menginap ternyata tidak memiliki tempat tidur ekstra untuk 2 orang sehingga kurang nyaman.
Ketika saya utarakan bahwa saya tentu saja tidak keberatan, cuma saya sedang ada masalah karena tidak punya pembantu dan harus pergi keesokan harinya, dia dengan senang hati bersedia menjaga anak-anak saya selama saya pergi.
Dan ini seorang ibu yang menawarkan jasanya, yang sudah saya kenal dan saya percaya. Coba apa ada solusi yang lebih baik dari ini dalam urusan menjaga anak, apalagi bila dibanding dengan pembantu baru yang belum saya kenal dan langsung saya tinggal sendiri dengan anak-anak?
Saya mendapatkan semua yang saya minta hanya dalam hitungan menit. (Dan bahkan lebih baik lagi karena sesudah saya kembali dari Medan, saya mendapat pembantu menginap yang benar-benar baik dan dapat diandalkan sampai saat ini).
Di lain pihak, saya juga pernah menuliskan sebuah permintaan tentang mobil. Ini sekitar dua tahun yang lalu. Tetapi sampai sekarang, mobil itu belum muncul juga dalam hidup saya.
Sebenarnya, bila saya telaah lebih dalam, saya memang sampai sekarang belum siap memiliki kendaraan roda empat yang oleh banyak orang sering dianggap lambang kesuksesan ini.
Pertama, saya sampai sekarang masih takut berada di belakang setir. Dan karenanya, saya belum juga memulai pelajaran mengemudi saya. Sementara, saya tidak suka ide mempekerjakan sopir. Di mata saya rumit dan ribet.
Lalu, dua tahun lalu ketika saya pertama kali meminta mobil, rupanya saya tidak tahu bahwa tidak lama dari itu, saya akan berpisah dari suami saya. Terbayang saja, betapa lebih peliknya urusan kami bila di antara kami sudah terikat kepemilikan satu lagi harta berharga seperti ini.
Gadis kecil dan sepeda kesayanganku
Sepeda kesayangan dan Putriku
Kemudian, saya sendiri adalah seorang pengkampanye aktif perlindungan lingkungan. Saya lebih merasa bahagia bila bisa mengurangi sedikit penderitaan bumi ini dari segala macam polusi.
Saya lebih nyaman ber-"bike to everywhere" (alias bersepeda ke mana-mana), dan memilih ber-"car pool" ria, ramai-ramai nebeng dengan teman bila memang harus naik mobil.
Juga, pengalaman hidup bertetangga dengan banyak sopir taksi di rumah kontrakan dulu mengajarkan saya bahwa naik taksi membantu kelancaran perekonomian banyak keluarga yang bergantung pada angkutan umum ini. Jadi saya juga lebih memilih kenyamanan taksi dari pada mobil pribadi yang kerepotan dan biaya tinggi maintenance serta pajak tahunannya menjadi tanggung jawab pemiliknya.
Jadi sejujurnya, bisa jadi keinginan memiliki mobil dulu itu bukanlah mimpi saya sendiri. Tapi mimpi yang dilandasi potret kesuksesan yang saya lihat jadi standar di luar sana.
Saya sendiri belum akan siap bila tiba-tiba Tuhan menaruh sebuah mobil di garasi saya. Saya akan bingung harus bagaimana. Bisa jadi, mobil itu hanya akan saya jual....;p. Yang tentunya bertentangan dengan tujuan memiliki mobil, kan?
Jadi masuk akal sekali bila sampai sekarang Tuhan belum juga mengirimkan mobil tersebut pada saya.
semua di alam ini diatur yang Maha Kuasa
Semua di alam raya ini tumbuh
mengikuti kehendak Tuhan.
(image copyrighted by
www.lawofattractionecards.com)
Kesimpulannya, permintaan Anda pasti terkabul, jangan khawatir tentang ini.
Mengenai waktunya, biarkan saja Tuhan memberi Anda kejutan istimewa.
Anda sudah menanam, Anda harus yakin yang Anda tanam pasti bakal tumbuh.
Sementara itu, sembari menunggu kapan doa dikabulkan, jangan lupa tetap menikmati hidup Anda ini seperti biasa, ya.
Teruskan meminta dan memberi. Dua siklus penting untuk kesuksesan Anda.

Atau lakukan langkah-langkah berikut untuk segera menerima kesuksesan Anda.



Salam Sukses Selalu,

Senin, 26 Maret 2012

AYAT KURSI

Ayat Kursi; Bacaan, Arti dan Manfaatnya

Bacaan sesuai terjemahan biasa dari huruf arab ke huruf latin :

ALLAHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QAYYUMU. LAA TA'KHUDZUHUU SINATUW WA LAA NAUUM. LAHUU MAA FISSAMAAWAATI WA MAA FIL ARDHI. MAN DZAL LADZII YASFA'U 'INDAHUU ILLAA BI IDZNIHI. YA'LAMU MAA BAINA AIDIIHIM WA MAA KHALFAHUM. WA LAA YUHITHUUNA BI SYAI-IN MIN 'ILMIHII ILLAA BI MAASYAA-A. WASI'A KURSIYYUHUSSAMAAWAATI WAL ARDHA. WA LAA YA-UDHUU HIFZHUHUMAA WAHUWAL 'ALIYYUL AZHIIM.

Bacaan sesuai terjemahan sesuai lafal dari huruf arab ke huruf latin :

ALLOHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QOYYUM. LAA TA'KHUDZUHUU SINATUW WA LAA NAUUM. LAHUU MAA FISSAMAAWAATI WA MAA FIL ARDH. MAN DZAL LADZII YASFA'U 'INDAHUU ILLAA BI IDZNIH. YA'LAMU MAA BAINA AIDIIHIM WA MAA KHOLFAHUM. WA LAA YUHITHUUNA BI SYAI-IN MIN (dengung) 'ILMIHII ILLAA BI MAASYAA-A. WASI'A KURSIYYUHUSSAMAAWAATI WAL ARDH. WA LAA YA-UDHUU HIFZHUHUMAA WAHUWAL 'ALIYYUL AZHIIIM.


Artinya :

Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhlukNya, tidak mengantuk dan tidak tidur KepunyaanNya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izinNya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang meraka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS : Al-Baqarah : 255)

Keutamaan, kegunaan, manfaat, syafaat, keajaiban, keistimewaan dari ayat kursi surat al-baqoroh ayat 255 antara lain adalah :
- Dapat mendatangkan hajat bila dibaca 100 kali pada waktu tengah malam setelah melakukan shalat sunat hajat.
- Dapat mengusir, menghilangkan dan menghindar dari gangguan jin, syetan/setan, makhluk ghoib, makhluk halus dan sebangsanya serta gannguan dari orang-orang zhalim. Bacalah ayat kursi pada setiap permulaan siang dan malam hari.
- Menyembuhkan orang gila dan kerasukan/kesurupan dengan cara membaca 11 kali pada orang gila dengan sambil ditiup-tiupkan.
- Penyembuhan segala macam penyakit dengan menulis ayat kursi pada wadah air minum seperti gelas, mangkuk, cangkir, kendi, piring, dan lain-lain.


Penjelasan:
Ayat Kursi diturunkan pada suatu malam selepas Hijrah. Menurut riwayat, ketika ayat kursi diturunkan disertai dengan beribu-ribu malaikat sebagai penghantarnya, kerana kebesaran dan kemuliaannya.
Syaitan dan Iblis menjadi gempar kerana adanya suatu alamat yang menjadi perintang dalam perjuangan nya.
Rasulallah s.a.w segera memerintah kepada penulis alQuran iaitu Zaid bin Thabit agar segera menulisnya dan menyebarkannya.
Ada terdapat sembilan puluh lima buah hadis yang menjelaskan fazilat ayat kursi. Sebabnya ayat ini disebut ayat KURSI kerana di dalam nya terdapat perkataan KURSI, ertinya tempat duduk yang megah lagi yang mempunyai martabat.
Perlu di ingat, bukan yang di maksudkan dengan KURSI ini tempat duduk tuhan, tetapi adalah KURSI itu syiar atas kebesaran Tuhan.
Khasiat Ayat Kursi:
  1. Sesiapa yang membaca ayat Kursi dengan istikamah setiap kali selesai sembahyang fardhu, setiap pagi dan petang, setiap kali masuk kerumah atau kepasar, setiap kali masuk ke tempat tidur dan musafir, insyaallah akan diamankan dari godaan syaitan dan kejahatan raja-raja (pemerintah) yang kejam, diselamatkan dari kejahatan manusia dan kejahatan binatang yang memudharatkan. Terpelihara dirinya dann keluarganya, anak-anak nya, hartanya, rumahnya dari kecurian, kebakaran dan kekaraman.
  2. Terdapat keterangan dalam kitab Assarul Mufidah, barang siapa yang mengamalkan membaca ayat kursi, setiap kali membaca sebanyak 18 kali, inyaallah ia akan hidup berjiwa tauhid, dibukakan dada dengan berbagai hikmat, dimudahkan rezekinya, dinaikkan martabatnya, diberikan kepadanya pengaruh sehingga orang selalu segan kepadanya, diperlihara dari segala bencana dengan izin Allah s.w.t.
  3. Salah seorang ulama Hindi mendengar dari salah seorang guru besarnya dari Abi Lababah r.a, membaca ayat Kursi sebanyak anggota sujud (7 kali) setiap hari ada benteng pertahanan Rasulallah s.a.w.
  4. Syeikh Abul ‘Abas alBunni menerangkan: “Sesiapa membaca ayat Kursi sebanyak hitungan kata-katanya (50 kali), di tiupkan pada air hujan kemudian diminumnya, maka inysyaallah tuhan mencerdaskan akalnya dan memudahkan faham pada pelajaran yang dipelajari.
  5. Sesiapa yang membaca ayat Kursi selepas sembahyang fardhu, Tuhan akan mengampunkan dosanya. Sesiapa yang membacanya ketika hendak tidur, terpelihara dari gangguan syaitan, dan sesiapa yang membacanya ketika ia marah, maka akan hilang rasa marahnya.
  6. Syeikh alBuni menerangkan: Sesiapa yang membaca ayat Kursi sebanyak hitungan hurufnya (170 huruf), maka insyaallah, Tuhan akan memberi pertolongan dalam segala hal dan menunaikan segala hajatnya, dam melapangkan fikiranyan, diluluskan rezekinya, dihilangkan kedukaannya dan diberikan apa yang dituntutnya.
  7. Barang siapa membaca ayat Kursi ketika hendak tidur, maka Tuhan mewakilkan dua malaikat yang menjaga selama tidurnya sampai pagi.
  8. Abdurahman bin Auf menerangkan bahawa, ia apabila masuk kerumahnya dibaca ayat Kursi pada empat penjuru rumahnya dan mengharapkan dengan itu menjadi penjaga dan pelindung syaitan.
  9. Syeikh Buni menerangkan: sesiapa yang takut terhadap serangan musuh hendaklah ia membuat garis lingkaran denga nisyarat nafas sambil membaca ayat Kuris. Kemudian ia masuk bersama jamaahnya kedalam garis lingkaran tersebut menghadap kearah musuh, sambil membaca ayat Kursi sebayak 50 kali, atau sebanayk 170 kali, insyaallah musuh tidak akan melihatnya dan tidak akan memudharatkannya.
  10. Syeikul Kabir Muhyiddin Ibnul Arabi menerangkan bahawa; sesiapa yang membaca ayat Kursi sebayak 1000 kali dalam sehari semalam selama 40 hari, maka demi Allah, demi Rasul, demi alQuran yang mulia, Tuhan akan membukakan baginya pandangan rohani, dihasilkan yang dimaksud dan diberi pengaruh kepada manusia. (dari kitab Khawasul Qur’an)

Kamis, 22 Maret 2012

Sumber Ilmu

DZIKIR DAN DOA PEMBUKA PINTU REZEKI

oleh Organisasi Majelis Zikir Ainun Jariah 

A. Dzikir dan Doa

1.Membaca لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Abu Hurairah ra meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda," Barang siapa yang Allah pakaikan baginya kenikmatan hendaklah banyak mengucapkan alhamdulillah. Barang siapa yang banyak dosanya hendaklah beristighfar kepada Allah. Dan barang siapa yang lambat datang rezekinya hendaklah banyak mengucapkan lâ hawla walâ quwwata illâ billâh (tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah)." (HR. al-Thabrani di al-Awsath)

Asad Ibn Wâdi’ah ra meriwayatkan, Nabi saw bersabda," Barang siapa mengucapkan lâ hawla walâ quwwata illâ billâhil ’aliyyil ’azhîm (tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung) sebanyak 100 X setiap hari maka tidak akan tertimpa kefakiran selamanya." (HR. Ibn Abi al-Dunyâ)

2. Membaca لا إله إلا الله الملك الحق المبين
Abu al-Nu’aim meriwayatkan dari Malik bin Anas dan al-Dailami dalam musnad al-Firdaus dari ’Ali ra, Nabi saw bersabda," Barang siapa setiap hari membaca lâ ilâha illallâh al-malikul haqqul mubîn (tidak ada tuhan selain Allah yang Maha Benar lagi Maha Nyata) sebanyak 100 X, maka bacaan itu akan menjadi keamanan dari kefakiran dan menjadi penenteram dari rasa takut dalam qubur." (HR. Abu Nu’aim dan al-Dailami)

3. Melanggengkan (dawam) beristighfar
Ibn ’Abbas ra meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda," Barang siapa melanggengkan istighfar (astaghfirullâh=aku mohon ampunan kepada Allah) niscaya Allah melapangkan segala kesempitan hidupnya, mengeluarkan ia dari segala kesusahan dan memberikan ia rezeki dari arah yang tidak diduganya." (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah)

4. Membaca surat al-Ikhlas ketika masuk rumah
Ibn Mas’ud meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda," Barang siapa yang membaca qul huwallâhu ahad…(surat al-Ikhlas) ketika masuk rumah maka (berkah bacaan) menghilangkan kefakiran dari penghuni rumah dan tetangganya."(HR. al-Thabrani)

5. Membaca surat al-Waqi’ah setiap malam
Ibn Mas’ud ra meriwayatkan: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda," Barang siapa membaca surat al-Waqi’ah setiap malam maka tidak akan ditimpa kesempitan hidup." (HR. al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman)

Anas ra meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda," Surat al-Waqi’ah adalah surat kaya karena itu bacalah dan ajarkanlah surat itu pada anak-anak kalian."(HR. Ibn Mardawiyyah)

6. Memperbanyak shalawat atas Nabi saw
Ubay bin Ka’ab meriwayatkan: Bila telah berlalu sepertiga malam Rasulullah saw berdiri seraya bersabda," Wahai manusia, berdzikirlah mengingat Allah, berdzikirlah mengingat Allah. Akan datang tiupan (sangkakala kiamat) pertama kemudian diiringi tiupan kedua. Akan datang kematian dan segala kesulitan yang ada di dalamnya."
Berkata Ubay," Wahai Raulullah, aku memperbanyak bershalawat atasmu, lantas berapa kadar banyaknya shalawat yang sebaiknya aku lakukan?"
Beliau saw menjawab," Berapa banyaknya terserah padamu."
Ubay berkata," Bagaimana kalau seperempat (dari seluruh doa yang aku panjatkan)?"
Beliau menjawab," Terserah padamu. Tetapi jika engkau menambah maka akan lebih baik lagi."
Ubay berkata," Bagaimana jika setengah?"
Beliau saw menjawab," Terserah padamu, tatapi jika engkah menambah maka akan lebih baik lagi."
Ubay berkata," Bagaimana jika duapertiga?"
Beliau saw menjawab,"Terserah padamu, tetapi jika engkau menambah maka akan lebih baik lagi."
Ubay berkata," Kalau demikian maka aku jadikan seluruh doaku adalah shalawat untukmu."
Bersabda Nabi saw," Jika demikian halnya maka akan tercukupi segala keinginanmu dan diampuni segala dosamu."

7. Membaca
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

Ibn ’Umar ra meriwayatkan: Seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah saw," Wahai Rasulullah, dunia telah berpaling dariku sedangkan dayaku pun lemah." Maka Rasulullah saw pun bersabda," Mengapa engkau tidak menggunakan shalat para malaikat dan tasbih segenap mahluk yang dengan itu mereka diberikan rezeki?" Laki-laki itu bertanya," Apakah itu, wahai Rasulullah?"
Beliau bersabda," Katakanlah: subhânallâh wa bihamdihî, subhânallâhil ’azhîm, astaghfirullâh (maha suci Allah dan pujian bagi-Nya, maha suci Allah yang Maha Agung, aku mohon ampunan kepada Allah) sebanyak 100x di antara waktu terbit fajar sampai shalat subuh. Maka dunia akan datang kepadamu dengan sendirinya dan Allah Azza wa Jalla menciptakan dari setiap kalimat itu seorang malaikat yang bertasbih kepada Allah Ta’ala sampai hari kiamat yang pahala tasbihnya itu diberikan untukmu." (HR. al-Mustaghfiri dalam al-Da’awât, dinukilkan dari Ihyâ Ulûmiddin al-Ghazali)

 

Rabu, 21 Maret 2012

APE Indoor



DZIKIR DAN DOA PEMBUKA PINTU REZEKI

DZIKIR DAN DOA PEMBUKA PINTU REZEKI

oleh Organisasi Majelis Zikir Ainun Jariah

1.Membaca لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Abu Hurairah ra meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda," Barang siapa yang Allah pakaikan baginya kenikmatan hendaklah banyak mengucapkan alhamdulillah. Barang siapa yang banyak dosanya hendaklah beristighfar kepada Allah. Dan barang siapa yang lambat datang rezekinya hendaklah banyak mengucapkan lâ hawla walâ quwwata illâ billâh (tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah)." (HR. al-Thabrani di al-Awsath)

Asad Ibn Wâdi’ah ra meriwayatkan, Nabi saw bersabda," Barang siapa mengucapkan lâ hawla walâ quwwata illâ billâhil ’aliyyil ’azhîm (tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung) sebanyak 100 X setiap hari maka tidak akan tertimpa kefakiran selamanya." (HR. Ibn Abi al-Dunyâ)

2. Membaca لا إله إلا الله الملك الحق المبين
Abu al-Nu’aim meriwayatkan dari Malik bin Anas dan al-Dailami dalam musnad al-Firdaus dari ’Ali ra, Nabi saw bersabda," Barang siapa setiap hari membaca lâ ilâha illallâh al-malikul haqqul mubîn (tidak ada tuhan selain Allah yang Maha Benar lagi Maha Nyata) sebanyak 100 X, maka bacaan itu akan menjadi keamanan dari kefakiran dan menjadi penenteram dari rasa takut dalam qubur." (HR. Abu Nu’aim dan al-Dailami)

3. Melanggengkan (dawam) beristighfar
Ibn ’Abbas ra meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda," Barang siapa melanggengkan istighfar (astaghfirullâh=aku mohon ampunan kepada Allah) niscaya Allah melapangkan segala kesempitan hidupnya, mengeluarkan ia dari segala kesusahan dan memberikan ia rezeki dari arah yang tidak diduganya." (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah)

4. Membaca surat al-Ikhlas ketika masuk rumah
Ibn Mas’ud meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda," Barang siapa yang membaca qul huwallâhu ahad…(surat al-Ikhlas) ketika masuk rumah maka (berkah bacaan) menghilangkan kefakiran dari penghuni rumah dan tetangganya."(HR. al-Thabrani)

5. Membaca surat al-Waqi’ah setiap malam
Ibn Mas’ud ra meriwayatkan: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda," Barang siapa membaca surat al-Waqi’ah setiap malam maka tidak akan ditimpa kesempitan hidup." (HR. al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman)

Anas ra meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda," Surat al-Waqi’ah adalah surat kaya karena itu bacalah dan ajarkanlah surat itu pada anak-anak kalian."(HR. Ibn Mardawiyyah)

6. Memperbanyak shalawat atas Nabi saw
Ubay bin Ka’ab meriwayatkan: Bila telah berlalu sepertiga malam Rasulullah saw berdiri seraya bersabda," Wahai manusia, berdzikirlah mengingat Allah, berdzikirlah mengingat Allah. Akan datang tiupan (sangkakala kiamat) pertama kemudian diiringi tiupan kedua. Akan datang kematian dan segala kesulitan yang ada di dalamnya."
Berkata Ubay," Wahai Raulullah, aku memperbanyak bershalawat atasmu, lantas berapa kadar banyaknya shalawat yang sebaiknya aku lakukan?"
Beliau saw menjawab," Berapa banyaknya terserah padamu."
Ubay berkata," Bagaimana kalau seperempat (dari seluruh doa yang aku panjatkan)?"
Beliau menjawab," Terserah padamu. Tetapi jika engkau menambah maka akan lebih baik lagi."
Ubay berkata," Bagaimana jika setengah?"
Beliau saw menjawab," Terserah padamu, tatapi jika engkah menambah maka akan lebih baik lagi."
Ubay berkata," Bagaimana jika duapertiga?"
Beliau saw menjawab,"Terserah padamu, tetapi jika engkau menambah maka akan lebih baik lagi."
Ubay berkata," Kalau demikian maka aku jadikan seluruh doaku adalah shalawat untukmu."
Bersabda Nabi saw," Jika demikian halnya maka akan tercukupi segala keinginanmu dan diampuni segala dosamu."

7. Membaca
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

Ibn ’Umar ra meriwayatkan: Seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah saw," Wahai Rasulullah, dunia telah berpaling dariku sedangkan dayaku pun lemah." Maka Rasulullah saw pun bersabda," Mengapa engkau tidak menggunakan shalat para malaikat dan tasbih segenap mahluk yang dengan itu mereka diberikan rezeki?" Laki-laki itu bertanya," Apakah itu, wahai Rasulullah?"
Beliau bersabda," Katakanlah: subhânallâh wa bihamdihî, subhânallâhil ’azhîm, astaghfirullâh (maha suci Allah dan pujian bagi-Nya, maha suci Allah yang Maha Agung, aku mohon ampunan kepada Allah) sebanyak 100x di antara waktu terbit fajar sampai shalat subuh. Maka dunia akan datang kepadamu dengan sendirinya dan Allah Azza wa Jalla menciptakan dari setiap kalimat itu seorang malaikat yang bertasbih kepada Allah Ta’ala sampai hari kiamat yang pahala tasbihnya itu diberikan untukmu." (HR. al-Mustaghfiri dalam al-Da’awât, dinukilkan dari Ihyâ Ulûmiddin al-Ghazali)




1.             idzaa waqa'ati alwaaqi'atu                                      
Apabila terjadi hari kiamat,
2.             laysa liwaq'atihaa kaadzibatun
tidak seorangpun dapat berdusta tentang kejadiannya.
3.             khaafidhatun raafi'atun
(Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain),
4.             idzaa rujjati al-ardhu rajjaan
apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya,
5.             wabussati aljibaalu bassaan
dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya,
6.             fakaanat habaa-an munbatstsaan
maka jadilah ia debu yang beterbangan,
7.             wakuntum azwaajan tsalaatsatan
dan kamu menjadi tiga golongan.
8.             fa-ash-haabu almaymanati maa ash-haabu almaymanati
Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu.
9.             wa-ash-haabu almasy-amati maa ash-haabu almasy-amati
Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu.
10.         waalssaabiquuna alssaabiquuna
Dan orang-orang yang beriman paling dahulu,
11.         ulaa-ika almuqarrabuuna
Mereka itulah yang didekatkan kepada Allah.
12.         fii jannaati alnna'iimi
Berada dalam jannah kenikmatan.
13.         tsullatun mina al-awwaliina
Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,
14.         waqaliilun mina al-aakhiriinaa
dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian
15.         'alaa sururin mawdhuunatin
Mereka berada di atas dipan yang bertahta emas dan permata,

16.         muttaki-iina 'alayhaa mutaqaabiliina
seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan.
17.         yathuufu 'alayhim wildaanun mukhalladuuna
Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda,
18.         bi-akwaabin wa-abaariiqa waka/sin min ma'iinin
dengan membawa gelas, cerek dan minuman yang diambil dari air yang mengalir,
19.         laa yushadda'uuna 'anhaa walaa yunzifuuna
mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk,
20.         wafaakihatin mimmaa yatakhayyaruuna
dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih,
21.         walahmi thayrin mimmaa yasytahuuna
dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.
22.         wahuurun 'iinun
Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli,
23.         ka-amtsaali allu/lui almaknuuni
laksana mutiara yang tersimpan baik.
24.         jazaa-an bimaa kaanuu ya'maluuna
Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan.
25.         laa yasma'uuna fiihaa laghwan walaa ta/tsiimaan
Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa,
26.         illaa qiilan salaaman salaamaan
akan tetapi mereka mendengar ucapan salam.
27.         wa-ash-haabu alyamiini maa ash-haabu alyamiini
Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu.
28.         fii sidrin makhdhuudin
Berada di antara pohon bidara yang tak berduri,
29.         wathalhin mandhuudin
dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya),
30.         wazhillin mamduudin
dan naungan yang terbentang luas,
31.         wamaa-in maskuubin
dan air yang tercurah,
32.         wafaakihatin katsiiratin
dan buah-buahan yang banyak,
33.         laa maqthuu'atin walaa mamnuu'atin
yang tidak berhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya.
34.         wafurusyin marfuu'atin
dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.
35.         innaa ansya/naahunna insyaan
Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung
36.         faja'alnaahunna abkaaraan
dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan.
37.         'uruban atraabaan
penuh cinta lagi sebaya umurnya.
38.         li-ash-haabi alyamiini
(Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan,
39.         tsullatun mina al-awwaliina
(yaitu) segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu.
40.         watsullatun mina al-aakhiriina
dan segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian.
41.         wa-ash-haabu alsysyimaali maa ash-haabu alsysyimaali
Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu?
42.         fii samuumin wahamiimin
Dalam (siksaan) angin yang amat panas, dan air panas yang mendidih,
43.         wazhillin min yahmuumin
dan dalam naungan asap yang hitam.
44.         laa baaridin walaa kariimin
Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.
45.         innahum kaanuu qabla dzaalika mutrafiina
Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewahan.
46.         wakaanuu yushirruuna 'alaa alhintsi al'azhiimi
Dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa besar.
47.         wakaanuu yaquuluuna a-idzaa mitnaa wakunnaa turaaban wa'izhaaman a-innaa lamab'uutsuuna
Dan mereka selalu mengatakan: "Apakah bila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami akan benar-benar dibangkitkan kembali?
48.         awa aabaaunaa al-awwaluuna
apakah bapak-bapak kami yang terdahulu (juga)?"
49.         qul inna al-awwaliina waal-aakhiriina
Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian,
50.         lamajmuu'uuna ilaa miiqaati yawmin ma'luumin
benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal.
51.         tsumma innakum ayyuhaa aldhdhaalluuna almukadzdzibuuna
Kemudian sesungguhnya kamu hai orang-orang yang sesat lagi mendustakan,
52.         laaakiluuna min syajarin min zaqquumin
benar-benar akan memakan pohon zaqqum,
53.         famaali-uuna minhaa albuthuuna
dan akan memenuhi perutmu dengannya.
54.         fasyaaribuuna 'alayhi mina alhamiimi
Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas.
55.         fasyaaribuuna syurba alhiimi
Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum.
56.         haadzaa nuzuluhum yawma alddiini
Itulah hidangan untuk mereka pada hari Pembalasan".
57.         nahnu khalaqnaakum falawlaa tushaddiquuna
Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan?
58.         afara-aytum maa tumnuuna
Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan.
59.         a-antum takhluquunahu am nahnu alkhaaliquuna
Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya?
60.         nahnu qaddarnaa baynakumu almawta wamaa nahnu bimasbuuqiina
Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-sekali tidak akan dapat dikalahkan,
61.         'alaa an nubaddila amtsaalakum wanunsyi-akum fii maa laa ta'lamuuna
untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (dalam dunia) dan menciptakan kamu kelak (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.
62.         walaqad 'alimtumu alnnasy-ata al-uulaa falawlaa tadzakkaruuna
Dan Sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan yang pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran (untuk penciptaan yang kedua)?
63.         afara-aytum maa tahrutsuuna
Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam.
64.         a-antum tazra'uunahu am nahnu alzzaari'uuna
Kamukah yang menumbuhkannya atau Kamikah yang menumbuhkannya?
65.         law nasyaau laja'alnaahu huthaaman fazhaltum tafakkahuuna
Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan dia hancur dan kering, maka jadilah kamu heran dan tercengang.
66.         innaa lamughramuuna
(Sambil berkata): "Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian",
67.         bal nahnu mahruumuuna
bahkan kami menjadi orang-orang yang tidak mendapat hasil apa-apa.
68.         afara-aytumu almaa-a alladzii tasyrabuuna
Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum.
69.         a-antum anzaltumuuhu mina almuzni am nahnu almunziluuna
Kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya?
70.         law nasyaau ja'alnaahu ujaajan falawlaa tasykuruuna
Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?
71.         afara-aytumu alnnaara allatii tuuruuna
Maka terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dengan menggosok-gosokkan kayu).
72.         a-antum ansya/tum syajaratahaa am nahnu almunsyi-uuna
Kamukah yang menjadikan kayu itu atau Kamikah yang menjadikannya?
73.         nahnu ja'alnaahaa tadzkiratan wamataa'an lilmuqwiina
Kami jadikan api itu untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir di padang pasir.
74.         fasabbih biismi rabbika al'azhiimi
Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang Maha Besar.
75.         falaa uqsimu bimawaaqi'i alnnujuumi
Maka Aku bersumpah dengan masa turunnya bagian-bagian Al-Quran.
76.         wa-innahu laqasamun law ta'lamuuna 'azhiimun
Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui.
77.         innahu laqur-aanun kariimun
Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia,
78.         fii kitaabin maknuunin
pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh),
79.         laa yamassuhu illaa almuthahharuuna
tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.
80.         tanziilun min rabbi al'aalamiina
Diturunkan dari Rabbil 'alamiin.
81.         afabihaadzaa alhadiitsi antum mudhinuuna
Maka apakah kamu menganggap remeh saja Al-Quran ini?
82.         wataj'aluuna rizqakum annakum tukadzdzibuuna
kamu mengganti rezeki (yang Allah berikan) dengan mendustakan Allah.
83.         falawlaa idzaa balaghati alhulquuma
Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan,
84.         wa-antum hiina-idzin tanzhuruunaa
padahal kamu ketika itu melihat,
85.         wanahnu aqrabu ilayhi minkum walaakin laa tubshiruuna
dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu. Tetapi kamu tidak melihat,
86.         falawlaa in kuntum ghayra madiiniina
maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)?
87.         tarji'uunahaa in kuntum shaadiqiina
Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar?
88.         fa-ammaa in kaana mina almuqarrabiina
adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
89.         farawhun warayhaanun wajannatu na'iimin
maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta jannah kenikmatan.
90.         wa-ammaa in kaana min ash-haabi alyamiini
Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan,
91.         fasalaamun laka min ash-haabi alyamiini
maka keselamatanlah bagimu karena kamu dari golongan kanan.
92.         wa-ammaa in kaana mina almukadzdzibiina aldhdhaalliina
Dan adapun jika dia termasuk golongan yang mendustakan lagi sesat,
93.         fanuzulun min hamiimin
maka dia mendapat hidangan air yang mendidih,
94.         watashliyatu jahiimin
dan dibakar di dalam jahannam.
95.         inna haadzaa lahuwa haqqu alyaqiini
Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar.
96.         fasabbih biismi rabbika al'azhiimi
Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang Maha Besar.
 

Muhammad Rasulullah SAW bersabda :
1.             “Siapa membaca surat Al-Waqi’ah setiap hari, ia tidak akan ditimpa kefakiran.”
2.             “Siapa membaca surat Al-Waqi’ah setiap malam, dia tidak akan ditimpa kesusahan atau kemiskinan selama-lamanya.
(Diriwayatkan oleh Baihaqi dari Ibnu Mas’ud r.a.),
3.             “Ajarkanlah surat Al-Waqi’ah kepada isteri-isterimu.
Karena sesungguhnya ia adalah surah Kekayaan.”
(Hadis riwayat Ibnu Ady),
4.             “Barang siapa yang membaca surat Al-Waqi’ah setiap malam maka dia tidak akan tertimpa kefakiran dan kemiskinan selamanya.
Surat Al-Waqi’ah adalah surah kekayaan, maka bacalah ia dan ajarkan kepada anak-anakmu semua.”