Rabu, 21 Maret 2012

DZIKIR DAN DOA PEMBUKA PINTU REZEKI

DZIKIR DAN DOA PEMBUKA PINTU REZEKI

oleh Organisasi Majelis Zikir Ainun Jariah

1.Membaca لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Abu Hurairah ra meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda," Barang siapa yang Allah pakaikan baginya kenikmatan hendaklah banyak mengucapkan alhamdulillah. Barang siapa yang banyak dosanya hendaklah beristighfar kepada Allah. Dan barang siapa yang lambat datang rezekinya hendaklah banyak mengucapkan lâ hawla walâ quwwata illâ billâh (tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah)." (HR. al-Thabrani di al-Awsath)

Asad Ibn Wâdi’ah ra meriwayatkan, Nabi saw bersabda," Barang siapa mengucapkan lâ hawla walâ quwwata illâ billâhil ’aliyyil ’azhîm (tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung) sebanyak 100 X setiap hari maka tidak akan tertimpa kefakiran selamanya." (HR. Ibn Abi al-Dunyâ)

2. Membaca لا إله إلا الله الملك الحق المبين
Abu al-Nu’aim meriwayatkan dari Malik bin Anas dan al-Dailami dalam musnad al-Firdaus dari ’Ali ra, Nabi saw bersabda," Barang siapa setiap hari membaca lâ ilâha illallâh al-malikul haqqul mubîn (tidak ada tuhan selain Allah yang Maha Benar lagi Maha Nyata) sebanyak 100 X, maka bacaan itu akan menjadi keamanan dari kefakiran dan menjadi penenteram dari rasa takut dalam qubur." (HR. Abu Nu’aim dan al-Dailami)

3. Melanggengkan (dawam) beristighfar
Ibn ’Abbas ra meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda," Barang siapa melanggengkan istighfar (astaghfirullâh=aku mohon ampunan kepada Allah) niscaya Allah melapangkan segala kesempitan hidupnya, mengeluarkan ia dari segala kesusahan dan memberikan ia rezeki dari arah yang tidak diduganya." (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah)

4. Membaca surat al-Ikhlas ketika masuk rumah
Ibn Mas’ud meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda," Barang siapa yang membaca qul huwallâhu ahad…(surat al-Ikhlas) ketika masuk rumah maka (berkah bacaan) menghilangkan kefakiran dari penghuni rumah dan tetangganya."(HR. al-Thabrani)

5. Membaca surat al-Waqi’ah setiap malam
Ibn Mas’ud ra meriwayatkan: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda," Barang siapa membaca surat al-Waqi’ah setiap malam maka tidak akan ditimpa kesempitan hidup." (HR. al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman)

Anas ra meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda," Surat al-Waqi’ah adalah surat kaya karena itu bacalah dan ajarkanlah surat itu pada anak-anak kalian."(HR. Ibn Mardawiyyah)

6. Memperbanyak shalawat atas Nabi saw
Ubay bin Ka’ab meriwayatkan: Bila telah berlalu sepertiga malam Rasulullah saw berdiri seraya bersabda," Wahai manusia, berdzikirlah mengingat Allah, berdzikirlah mengingat Allah. Akan datang tiupan (sangkakala kiamat) pertama kemudian diiringi tiupan kedua. Akan datang kematian dan segala kesulitan yang ada di dalamnya."
Berkata Ubay," Wahai Raulullah, aku memperbanyak bershalawat atasmu, lantas berapa kadar banyaknya shalawat yang sebaiknya aku lakukan?"
Beliau saw menjawab," Berapa banyaknya terserah padamu."
Ubay berkata," Bagaimana kalau seperempat (dari seluruh doa yang aku panjatkan)?"
Beliau menjawab," Terserah padamu. Tetapi jika engkau menambah maka akan lebih baik lagi."
Ubay berkata," Bagaimana jika setengah?"
Beliau saw menjawab," Terserah padamu, tatapi jika engkah menambah maka akan lebih baik lagi."
Ubay berkata," Bagaimana jika duapertiga?"
Beliau saw menjawab,"Terserah padamu, tetapi jika engkau menambah maka akan lebih baik lagi."
Ubay berkata," Kalau demikian maka aku jadikan seluruh doaku adalah shalawat untukmu."
Bersabda Nabi saw," Jika demikian halnya maka akan tercukupi segala keinginanmu dan diampuni segala dosamu."

7. Membaca
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

Ibn ’Umar ra meriwayatkan: Seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah saw," Wahai Rasulullah, dunia telah berpaling dariku sedangkan dayaku pun lemah." Maka Rasulullah saw pun bersabda," Mengapa engkau tidak menggunakan shalat para malaikat dan tasbih segenap mahluk yang dengan itu mereka diberikan rezeki?" Laki-laki itu bertanya," Apakah itu, wahai Rasulullah?"
Beliau bersabda," Katakanlah: subhânallâh wa bihamdihî, subhânallâhil ’azhîm, astaghfirullâh (maha suci Allah dan pujian bagi-Nya, maha suci Allah yang Maha Agung, aku mohon ampunan kepada Allah) sebanyak 100x di antara waktu terbit fajar sampai shalat subuh. Maka dunia akan datang kepadamu dengan sendirinya dan Allah Azza wa Jalla menciptakan dari setiap kalimat itu seorang malaikat yang bertasbih kepada Allah Ta’ala sampai hari kiamat yang pahala tasbihnya itu diberikan untukmu." (HR. al-Mustaghfiri dalam al-Da’awât, dinukilkan dari Ihyâ Ulûmiddin al-Ghazali)




1.             idzaa waqa'ati alwaaqi'atu                                      
Apabila terjadi hari kiamat,
2.             laysa liwaq'atihaa kaadzibatun
tidak seorangpun dapat berdusta tentang kejadiannya.
3.             khaafidhatun raafi'atun
(Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain),
4.             idzaa rujjati al-ardhu rajjaan
apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya,
5.             wabussati aljibaalu bassaan
dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya,
6.             fakaanat habaa-an munbatstsaan
maka jadilah ia debu yang beterbangan,
7.             wakuntum azwaajan tsalaatsatan
dan kamu menjadi tiga golongan.
8.             fa-ash-haabu almaymanati maa ash-haabu almaymanati
Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu.
9.             wa-ash-haabu almasy-amati maa ash-haabu almasy-amati
Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu.
10.         waalssaabiquuna alssaabiquuna
Dan orang-orang yang beriman paling dahulu,
11.         ulaa-ika almuqarrabuuna
Mereka itulah yang didekatkan kepada Allah.
12.         fii jannaati alnna'iimi
Berada dalam jannah kenikmatan.
13.         tsullatun mina al-awwaliina
Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,
14.         waqaliilun mina al-aakhiriinaa
dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian
15.         'alaa sururin mawdhuunatin
Mereka berada di atas dipan yang bertahta emas dan permata,

16.         muttaki-iina 'alayhaa mutaqaabiliina
seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan.
17.         yathuufu 'alayhim wildaanun mukhalladuuna
Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda,
18.         bi-akwaabin wa-abaariiqa waka/sin min ma'iinin
dengan membawa gelas, cerek dan minuman yang diambil dari air yang mengalir,
19.         laa yushadda'uuna 'anhaa walaa yunzifuuna
mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk,
20.         wafaakihatin mimmaa yatakhayyaruuna
dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih,
21.         walahmi thayrin mimmaa yasytahuuna
dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.
22.         wahuurun 'iinun
Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli,
23.         ka-amtsaali allu/lui almaknuuni
laksana mutiara yang tersimpan baik.
24.         jazaa-an bimaa kaanuu ya'maluuna
Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan.
25.         laa yasma'uuna fiihaa laghwan walaa ta/tsiimaan
Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa,
26.         illaa qiilan salaaman salaamaan
akan tetapi mereka mendengar ucapan salam.
27.         wa-ash-haabu alyamiini maa ash-haabu alyamiini
Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu.
28.         fii sidrin makhdhuudin
Berada di antara pohon bidara yang tak berduri,
29.         wathalhin mandhuudin
dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya),
30.         wazhillin mamduudin
dan naungan yang terbentang luas,
31.         wamaa-in maskuubin
dan air yang tercurah,
32.         wafaakihatin katsiiratin
dan buah-buahan yang banyak,
33.         laa maqthuu'atin walaa mamnuu'atin
yang tidak berhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya.
34.         wafurusyin marfuu'atin
dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.
35.         innaa ansya/naahunna insyaan
Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung
36.         faja'alnaahunna abkaaraan
dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan.
37.         'uruban atraabaan
penuh cinta lagi sebaya umurnya.
38.         li-ash-haabi alyamiini
(Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan,
39.         tsullatun mina al-awwaliina
(yaitu) segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu.
40.         watsullatun mina al-aakhiriina
dan segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian.
41.         wa-ash-haabu alsysyimaali maa ash-haabu alsysyimaali
Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu?
42.         fii samuumin wahamiimin
Dalam (siksaan) angin yang amat panas, dan air panas yang mendidih,
43.         wazhillin min yahmuumin
dan dalam naungan asap yang hitam.
44.         laa baaridin walaa kariimin
Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.
45.         innahum kaanuu qabla dzaalika mutrafiina
Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewahan.
46.         wakaanuu yushirruuna 'alaa alhintsi al'azhiimi
Dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa besar.
47.         wakaanuu yaquuluuna a-idzaa mitnaa wakunnaa turaaban wa'izhaaman a-innaa lamab'uutsuuna
Dan mereka selalu mengatakan: "Apakah bila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami akan benar-benar dibangkitkan kembali?
48.         awa aabaaunaa al-awwaluuna
apakah bapak-bapak kami yang terdahulu (juga)?"
49.         qul inna al-awwaliina waal-aakhiriina
Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian,
50.         lamajmuu'uuna ilaa miiqaati yawmin ma'luumin
benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal.
51.         tsumma innakum ayyuhaa aldhdhaalluuna almukadzdzibuuna
Kemudian sesungguhnya kamu hai orang-orang yang sesat lagi mendustakan,
52.         laaakiluuna min syajarin min zaqquumin
benar-benar akan memakan pohon zaqqum,
53.         famaali-uuna minhaa albuthuuna
dan akan memenuhi perutmu dengannya.
54.         fasyaaribuuna 'alayhi mina alhamiimi
Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas.
55.         fasyaaribuuna syurba alhiimi
Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum.
56.         haadzaa nuzuluhum yawma alddiini
Itulah hidangan untuk mereka pada hari Pembalasan".
57.         nahnu khalaqnaakum falawlaa tushaddiquuna
Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan?
58.         afara-aytum maa tumnuuna
Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan.
59.         a-antum takhluquunahu am nahnu alkhaaliquuna
Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya?
60.         nahnu qaddarnaa baynakumu almawta wamaa nahnu bimasbuuqiina
Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-sekali tidak akan dapat dikalahkan,
61.         'alaa an nubaddila amtsaalakum wanunsyi-akum fii maa laa ta'lamuuna
untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (dalam dunia) dan menciptakan kamu kelak (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.
62.         walaqad 'alimtumu alnnasy-ata al-uulaa falawlaa tadzakkaruuna
Dan Sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan yang pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran (untuk penciptaan yang kedua)?
63.         afara-aytum maa tahrutsuuna
Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam.
64.         a-antum tazra'uunahu am nahnu alzzaari'uuna
Kamukah yang menumbuhkannya atau Kamikah yang menumbuhkannya?
65.         law nasyaau laja'alnaahu huthaaman fazhaltum tafakkahuuna
Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan dia hancur dan kering, maka jadilah kamu heran dan tercengang.
66.         innaa lamughramuuna
(Sambil berkata): "Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian",
67.         bal nahnu mahruumuuna
bahkan kami menjadi orang-orang yang tidak mendapat hasil apa-apa.
68.         afara-aytumu almaa-a alladzii tasyrabuuna
Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum.
69.         a-antum anzaltumuuhu mina almuzni am nahnu almunziluuna
Kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya?
70.         law nasyaau ja'alnaahu ujaajan falawlaa tasykuruuna
Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?
71.         afara-aytumu alnnaara allatii tuuruuna
Maka terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dengan menggosok-gosokkan kayu).
72.         a-antum ansya/tum syajaratahaa am nahnu almunsyi-uuna
Kamukah yang menjadikan kayu itu atau Kamikah yang menjadikannya?
73.         nahnu ja'alnaahaa tadzkiratan wamataa'an lilmuqwiina
Kami jadikan api itu untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir di padang pasir.
74.         fasabbih biismi rabbika al'azhiimi
Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang Maha Besar.
75.         falaa uqsimu bimawaaqi'i alnnujuumi
Maka Aku bersumpah dengan masa turunnya bagian-bagian Al-Quran.
76.         wa-innahu laqasamun law ta'lamuuna 'azhiimun
Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui.
77.         innahu laqur-aanun kariimun
Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia,
78.         fii kitaabin maknuunin
pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh),
79.         laa yamassuhu illaa almuthahharuuna
tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.
80.         tanziilun min rabbi al'aalamiina
Diturunkan dari Rabbil 'alamiin.
81.         afabihaadzaa alhadiitsi antum mudhinuuna
Maka apakah kamu menganggap remeh saja Al-Quran ini?
82.         wataj'aluuna rizqakum annakum tukadzdzibuuna
kamu mengganti rezeki (yang Allah berikan) dengan mendustakan Allah.
83.         falawlaa idzaa balaghati alhulquuma
Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan,
84.         wa-antum hiina-idzin tanzhuruunaa
padahal kamu ketika itu melihat,
85.         wanahnu aqrabu ilayhi minkum walaakin laa tubshiruuna
dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu. Tetapi kamu tidak melihat,
86.         falawlaa in kuntum ghayra madiiniina
maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)?
87.         tarji'uunahaa in kuntum shaadiqiina
Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar?
88.         fa-ammaa in kaana mina almuqarrabiina
adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
89.         farawhun warayhaanun wajannatu na'iimin
maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta jannah kenikmatan.
90.         wa-ammaa in kaana min ash-haabi alyamiini
Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan,
91.         fasalaamun laka min ash-haabi alyamiini
maka keselamatanlah bagimu karena kamu dari golongan kanan.
92.         wa-ammaa in kaana mina almukadzdzibiina aldhdhaalliina
Dan adapun jika dia termasuk golongan yang mendustakan lagi sesat,
93.         fanuzulun min hamiimin
maka dia mendapat hidangan air yang mendidih,
94.         watashliyatu jahiimin
dan dibakar di dalam jahannam.
95.         inna haadzaa lahuwa haqqu alyaqiini
Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar.
96.         fasabbih biismi rabbika al'azhiimi
Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang Maha Besar.
 

Muhammad Rasulullah SAW bersabda :
1.             “Siapa membaca surat Al-Waqi’ah setiap hari, ia tidak akan ditimpa kefakiran.”
2.             “Siapa membaca surat Al-Waqi’ah setiap malam, dia tidak akan ditimpa kesusahan atau kemiskinan selama-lamanya.
(Diriwayatkan oleh Baihaqi dari Ibnu Mas’ud r.a.),
3.             “Ajarkanlah surat Al-Waqi’ah kepada isteri-isterimu.
Karena sesungguhnya ia adalah surah Kekayaan.”
(Hadis riwayat Ibnu Ady),
4.             “Barang siapa yang membaca surat Al-Waqi’ah setiap malam maka dia tidak akan tertimpa kefakiran dan kemiskinan selamanya.
Surat Al-Waqi’ah adalah surah kekayaan, maka bacalah ia dan ajarkan kepada anak-anakmu semua.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar