Senin, 19 Maret 2012

Cara Membuka Pintu Rejeki Halal

“Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Al­lah banyak-banyak supaya kamu ber-untung.” (QS. Aljumu’ah : 10)
Agama Islam mengajarkan umatnya un­tuk tidak menjadi pemalas atau hanya ber-pangku tangan tanpa usaha dan kerja keras. Ayat di atas dapat dipahami, bahwa setelah kita menunaikan ibadah sholat, maka kita di-anjurkan untuk berusaha mencari rezeki halal yang telah disebarkan oleh Allah di muka bu­mi ini. Secara sederhana, ayat ini menunjuk-kan agar kita bisa melakukan keseimbang-an antara kehidupan duniawi dan ukhrawi.
Pintu rezeki bisa kita buka melalui diri sendiri, keluarga, orang lain dan dalam ber­usaha. Banyak jalan menuju Roma. Begitulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan betapa luasnya metode untuk menggapai re­zeki. Rezeki artinya pemberian dari Allah ke­pada makhluk-Nya untuk memenuhi kebu-tuhannya. Bentuk pemberian ini bisa berupa materi (uang) dan ada yang berupa non-materi, seperti ilmu, sifat-sifat baik, jodoh, berkah, kelapangan hidup dan lain sebagai-nya. Rezeki terbagi dua, yakni halal dan ha-ram. Dikatakan haram, kalau cara memper-olehnya haram atau bendanya diharamkan. Jadi, orang yang mencari rezeki dengan cara-cara yang haram otomatis hasilnya menjadi haram.
Langkah-langkah membuka pintu rezeki merupakan jalan kita mendekati Allah untuk meminta dipenuhinya kebutuhan-kebutuhan kita. Tujuannya untuk memperoleh ridha Al­lah. Dengan keridhaan-Nya, kita mengharap-kan Allah memberikan rezeki-Nyalewat jalan yang kita tcnipuh. Jadi, langkah-langkah yang kitalakukan bukan untuk mengejar rezeki itu sendiri sebagai lujuan pokok. Oleh karena itu, walaupun pintu sudah kita lewati, belumtentu di pintu tersebut Allah memberikan rezeki-Nya. Ada kemungkinan mclului pintu lain
56
yang menjadi rezeki kita. Tugas kita hanya berusaha dan bekerja keras, dan Allah-lah yang berhak menentukannya. Berikut ini be-berapa langkah yang harus ditempuh sese-orang untuk membuka pintu rezeki halal.
Bertawakkal 
Tawakkal adalah sikap pasrah kepada ke-tentuan Allah setelah melakukan usaha keras atau sungguh-sungguh dengan segala cara yang halal. Bila kita mengalami rintangan dan kesulitan untuk memperoleh rezeki sehingga hidup kita melarat, hendaklah kita melakukan introspeksi apakah kita memiliki jiwa dan se-mangat yang tangguh ataukah kita menem-puh hidup dengan keraguan dan kemalasan? Kalau memang faktor terakhir yang sering menghinggapi, buang sifat buruk itu dan te-tapkan dalam hati sejak dini dengan sifat serta sikap tawakkal, niscaya kita akan menemukan peluang dan jalan terbukanya pintu rezeki serta kelapangan hidup.
Berakhlak Baik
Dari Rafi’ bin Makits ra., ia berkata, Nabi SAW bersabda: “Akhlakyang baik memberi berkah dan akhlak yang buruk membuat celaka.” (HR. Abu Dawud)
Akhlak baik adalah sifat, sikap dan ting-kah laku yang baik terhadap sesama, baik is-tri, suami, anak, orang tua, maupun kerabat dekat. Orang yang berakhlak baik akan me-ngundang simpati orang untuk bergaul de-ngannya. Sebaliknya, akhlak yang buruk membuat masyarakat menjauhinya untuk ber­gaul, karena akan menimbulkan madharat. Adanya banyak orang yang bersikap baik, tentunya memberikan peluang yang sangat besar kepadanya untuk memperoleh kemu-dahan berhubungan dengan orang lain, sehingga pintu rezeki terbuka luas untuknya. Banyak Membaca Al Quran di Rumah Nabi SAW bersabda, Allah berfirman, “Barang siapa yang lebih sibuk membaca al-Quran dan dzikir daripada meminta-minta kepada-Ku, niscaya akan Aku beri lebih baik
daripada yang Aku berikan kepada mereka yang meminta-minta.” (HR. AdDarimi)
Bila kita kesulitan memperoleh rezeki dan karunia Allah dalam usaha sehari-hari, coba-lah rajin membaca al-Quran pada waktu kita di rumah. Kita dapat menyisihkan waktu an­tara 15-30 menit setiap hari untuk membaca al-Quran, misalnya setelah shalat maghrib (se­telah beraktivitas) maupun setelah shalat su-buh (sebelum menjalankan aktivitas).
Memperbanyak Dzikir
Orang yang lebih banyak berdzikir atau mengingat Allah daripada meminta sesuatu kepada Allah akan mendapatkan jaminan memperoleh karunia Allah lebih baik daripada orang yang berdo’a kepada Allah sekedar un­tuk meminta-minta. Dzikir dapat kita lakukan dengan berbagai banyak bentuk sesuai de­ngan ajaran Allah dan Rasul-Nya, antara lain selalu mengingat ajaran-Nya yang berisi larangan maupun perintah untuk dikerjakan secara sungguh-sungguh, membaca bacaan-bacaan tertentu yang diajarkan oleh Rasu-lullah SAW, seperti dzikir pagi hari maupun malam hari dan lain sebagainya.
Berdo’a Pada Malam Hari
Bangun pada sepertiga malam terakhir untuk berdo’a akan memiliki keistimewaan tersendiri. Karena, saat tersebut benar-benar merupakan waktu yang paling banyak peluang turunnya rahniat dan karunia Allah bagi orang yang meminlanya. Insya Allah, dengan upaya scmai/am ini, Allah akan memberikan kemudahan dan kelapanngan bagi kita untuk memhukakan pintu ujjar inempeioleh rezeki yang banyak.
Menikah
Seseorang yang mau menikah akan ter­buka lebar pintu rezeki baginya dan rnudah mendapalkan harta. Pernikahan yang men-dapat jaminan ini adalah pernikahan yang di-lakukan dalam rangka memenuhi ketentuan, Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah. Oleh karena itu, kita tidak boleh ragu-ragu dan khawatir untuk menikah karena dibayangi rasa takut sulit mencari rezeki. Sebaliknya, kita harus memiliki keyakinan penuh bahwa dengan menikah, Allah akan menjamin pintu rezeki terbuka lebar.
Memperoleh rezeki yang halal jelas akan memberikan nilai tambah. Artinya, biar pun kelihatannya sedikit, namun dapat dirasakan dalam waktu yang lama (berkah) dan dibelan-jakan pada hal-hal yang manfaat. Adapun rezeki yang haram, walaupun secara lahiriah banyak, tidak akan membawa kebaikan sedikit pun bagi yang memperolehnya, bah-kan akan merusak kebaikan, ketenangan dan ketentraman hidup. (Lukman H).
Sumber : Hidayah, Edisi Mei 2003

Tidak ada komentar:

Posting Komentar